MATERI: PRODUCT DEVELOPMENT
POIN PEMBAHASAN MATERI :
1.
Konsep
produk baru
2.
Inovasi
dan pengembangan produk baru
3.
Proses
pengembangan produk baru
4.
Faktor
penghambat produk baru
5.
Faktor
pendukung keberhasilan produk baru
6.
Strategi
pengembangan produk
7.
Fase
proses pengembangan produk
Pengembangan
produk merupakan suatu paket tindakan yang dimulai dengan mengidentifikasi
peluang pasar dan diakhiri dengan produksi, penjualan dan pengiriman produk.
Untuk tetap dalam persaingan di dunia industri, perusahaan tidak hanya
membutuhkan pengembangan produk kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi kerja.
Di era yang terus berkembang ditandai dengan munculnya produk yang semakin
beragam, produk ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang
semakin beragam. Memahami konsumen merupakan hal yang mutlak karena setiap
orang memiliki kebutuhan, keinginan, kemampuan dan kesukaan yang berbeda,
sehingga produk yang ditawarkan perlu disesuaikan dengan perubahan kebutuhan
dan keinginan konsumen dari waktu ke waktu.
Persaingan
global semakin ketat saat ini. Tentunya perusahaan ingin membuat produk yang
berbeda dari yang lain dan itu yang pertama. Salah satu tantangan terbesar
dalam perencanaan pemasaran adalah menciptakan dan mengembangkan ide produk
baru dan kemudian berhasil meluncurkannya di pasar. Karena tidak ada kepastian
bahwa produk baru yang dikembangkan oleh organisasi atau perusahaan mana pun
akan diterima dengan baik oleh konsumen.
Agar
berhasil mengembangkan ide produk baru, perusahaan harus melalui beberapa
tahapan agar produk yang diciptakan relevan dan diterima pasar. Karena tujuan
pengembangan produk baru adalah untuk menciptakan inovasi baru yang berhasil di
pasar, perusahaan juga harus mengganti produk yang telah memasuki fase
penurunan siklus hidupnya. Pengembangan produk adalah strategi, proses dan
inovasi yang digunakan produsen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
produk yang sudah ada yang akan dilepas ke pasar. Pengembangan ini bertujuan
untuk menawarkan nilai tambah kepada konsumen.
Pengembangan
produk ini dapat dikatakan telah dipersyaratkan oleh undang-undang agar tetap
dapat bersaing di pasar dan tidak tertinggal dari pesaing. Pengembangan produk
baru adalah proses menemukan ide untuk barang dan jasa baru dan mengubahnya
menjadi penambahan lini produk yang sukses secara komersial. Alasan utama
perusahaan menciptakan produk baru adalah untuk menggantikan produk yang telah
kehilangan minat konsumen.
Pengenalan
item baru membantu meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.Berikut ini
penjelasan pengembangan produk dari beberapa tokoh:
1.
Assaury
(1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah suatu
kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan
suatu produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna maupun
daya pemuas yang lebih besar.
2.
Sigit (1992)
mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) disebut juga
merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer (pembuat barang) atau
middlemen (perantara) yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang
dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.
3.
Kotler dan
Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk adalah strategi untuk
pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke
segmen pasar yang sekarang.
Berdasarkan ketiga pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan produk adalah upaya perusahaan untuk memperbaiki, menyederhanakan,
mereformasi, menambah desain atau model guna meningkatkan kepuasan konsumen
atau pelanggan.
Konsep
Produk Baru
Produk baru adalah produk asli, peningkatan produk, modifikasi produk,
dan merek baru yang dikembangkan sendiri di departemen penelitian. Pengembangan
produk baru disertai dengan biaya ketidakpastian dan kegagalan yang melekat.
Sebagian besar program pengembangan produk gagal mencapai target pasar untuk
produk baru yang diluncurkan, dengan sekitar 35% kegagalan terjadi. Oleh karena
itu, ketika mengembangkan produk baru, perusahaan memerlukan alat dan proses
analisis yang cermat dan andal. Adapun konsep produk baru dari dua perspektif,
yakni:
1.
Baru bagi
pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada perusahaan yang
memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya.
2.
Baru bagi
perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya perusahaan-perusahaan lain
sudah membayarkan produk tersebut tetapi perusahaan bersangkutan belum
memasarkannya.
Secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa
menghasilkan 6 macam tipe produk baru:
1.
Produk Baru
Bagi Dunia (New to the world products), yaitu produk-produk yang menciptakan
pasar yang sama sekali baru dan membentuk siklus hidup produk yang baru.
2.
Lini Product
baru (New Product Line), yaitu produk-produk yang baru bagi perusahaan, namun
diluncurkan bagi pasar yang sudah ada.
3.
Perluasan
lini (Line Extension), yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan
memperluas pasar yang dilayani dengan menawaran manfaat yang berbeda.
4.
Penyempurnaan
produk yang telah ada (improvement to exsisting products), yaitu produk-produk
yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang sudah ada.
5.
Re-positioning,
yaitu pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk menawarkan aplikasi
baru dan melayani kebutuhan yang baru.
6.
Pengurangan
biaya (cost redaction), yaitu versi dari produk yang ada yang dapat memberikan
kinerja setara pada tingkat harga yang lebih murah.
Inovasi dan
Pengembangan Produk Baru
Produk-produk baru menjadi inti dari seluruh perusahaan karena jelas
berkontribusi pada kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Pengembangan
produk baru merupakan kegiatan strategis yang penting dan menantang. Produk
baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen membantu memperkuat posisi
organisasi di pasar yang ada dan membuka pasar produk baru.
Penting bagi perusahaan untuk mengembangkan produk baru untuk
mempertahankan kecepatan pertumbuhan dan keunggulan perusahaan serta untuk
menggantikan produk lama. Karena pengembangan produk diperlukan, maka salah
satu strategi untuk memperpanjang siklus hidup produk agar produk tidak
berkurang. Pengembangan produk ini diperlukan saat kematangan produk tercapai,
yaitu saat produk perusahaan mencapai titik jenuh yang ditandai dengan
kurangnya konsumen tambahan, dengan penjualan jatuh tempo pada satu waktu.
Ketika produk mencapai tahap ini, perusahaan tidak segera menerapkan
strategi untuk menarik perhatian konsumen dan pengecer. Hal ini mengurangi
keuntungan dan penjualan yang cenderung menurun. Sebagian besar pelaku
komersial tentu berusaha menciptakan produk baru yang belum pernah ada
sebelumnya. Strategi ini sebenarnya sangat efektif, karena produk yang
dihasilkan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu menghadapi persaingan
pasar yang ketat. Anda tidak hanya dapat membuat produk baru, tetapi Anda juga
dapat mengubah produk yang sudah ada menjadi unik. Dalam hal ini dapat
meningkatkan kualitas, memperbaharui bentuk atau memperindah kemasan produk.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menciptakan produk baru:
1.
Produk unik
dan menarik
Sebagian besar pelaku komersial tentu
berusaha menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini
sebenarnya sangat efektif, karena produk yang dihasilkan memiliki daya saing
yang cukup kuat dan mampu menghadapi persaingan pasar yang ketat. Anda tidak
hanya dapat membuat produk baru, tetapi Anda juga dapat mengubah produk yang
sudah ada menjadi unik. Dalam hal ini dapat meningkatkan kualitas,
memperbaharui bentuk atau memperindah kemasan produk.
2.
Memanfaatkan
teknologi modern inovasi produk
Bahkan strategi inovatif dapat
diimplementasikan melalui penggunaan alat teknologi modern dalam setiap proses
produksi dan setiap kegiatan ekonomi. Ini memungkinkan Anda menjadi lebih
produktif, mencapai daya saing produk yang lebih besar, dan secara lebih akurat
mengurangi risiko kesalahan tenaga kerja yang disebabkan oleh kesalahan
manusia.
3.
Meningkatkan
kualitas SDM
Tentunya diperlukan sumber daya manusia
yang berkualitas dan kreatif untuk mengembangkan produk-produk yang inovatif.
Oleh karena itu, sebelum merencanakan sesuatu yang inovatif, penting untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan seiring pertumbuhan
perusahaan. Karena tanpa tangan kreatif tidak mungkin tercipta suatu produk
yang inovatif.
4.
Meningkatkan
Pelayanan
Selain strategi inovasi melalui
penciptaan suatu produk, juga dapat menawarkan layanan tertentu kepada
konsumen. Misalnya mengelola pesanan online, menyediakan layanan delivery
order, dan menawarkan paket layanan komprehensif untuk memberikan solusi end-to-end
bagi konsumen. Kreativitas dan inovasi sering digunakan secara bergantian,
namun ada perbedaan besar. Faktanya, kreativitas adalah bagian penting dari
inovasi.
Kreativitas saja tidak cukup untuk memiliki ide. Kreativitas merupakan
prasyarat untuk inovasi dan transformasi organisasi karena tanpa kreativitas,
inovasi tidak ada artinya dan transformasi akan sama seperti sebelumnya. Tanpa
inovasi, ide-ide kreatif tidak akan pernah bisa diwujudkan. Tujuan perusahaan
adalah untuk mengembangkan produk-produk inovatif untuk memastikan kelangsungan
hidup perusahaan, karena produk yang ada peka terhadap perubahan kebutuhan dan
selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang lebih pendek dan
meningkatnya persaingan di dalam dan luar negeri. Saat ini, di tengah
persaingan yang ketat, produk yang ditawarkan kepada konsumen harus dibedakan
dengan segala keunggulan dan kecanggihannya. Inovasi produk harus diperoleh
melalui riset pasar agar produk yang dihasilkan dapat memuaskan selera dan
kebutuhan konsumen.
Proses
Pengembangan Produk Baru
Mengembangkan produk baru ini bukanlah tugas yang mudah bagi perusahaan
yang menggunakannya. Perusahaan-perusahaan ini akan menghadapi berbagai
masalah, di satu sisi mereka perlu mengembangkan produk baru, tetapi di sisi
lain perusahaan juga menghadapi tantangan yang sulit yang akan mereka hadapi
dan akan menghambat kesuksesan perusahaan.
Agar proses perkembangan produk ini akan berkembang dengan baik, maka
ada delapan prosesproses tersebut dapat di susun sebagai berikut:
1.
Pencetusan
gagasan (Idea Generation)
Proses awal pengembangan produk baru
adalah idea generation, yaitu pencarian ide secara sistematis untuk produk
baru. Bisnis biasanya harus mengeluarkan banyak ide baru dan lebih baik.
Pencarian ide untuk produk baru harus dilakukan dengan benar dan sistematis,
jika tidak perusahaan akan menerima banyak ide, tetapi kebanyakan tidak akan
cocok dengan industri tempatnya beroperasi. Oleh karena itu, manajemen harus
dapat memitigasi hal ini dengan secara hati-hati mendefinisikan strategi
pengembangan produk baru, mengidentifikasi produk dan pasar yang dipromosikan,
dan mengulangi pendapat perusahaan tentang produk baru, pangsa pasar, dan
lainnya yang diharapkan. Inisiasi atau penciptaan ide ini dapat berasal dari
berbagai sumber, yaitu sumber internal, pelanggan, pesaing, dealer, pemasok dan
lain-lain.
2.
Penyaringan
Gagasan
Setelah menginisiasi atau menciptakan
sejumlah besar ide atau gagasan, langkah selanjutnya adalah menyaring banyak
ide bagus dan mengesampingkannya untuk kemudian membandingkannya dengan sumber
daya perusahaan.
3.
Pengujian dan
Pengembangan Konsep
Ide yang lolos uji menjadi konsep produk
yang dikembangkan dan diuji. Pengembangan Konsep Tugas manajer pemasaran adalah
mengembangkan ide-ide ini menjadi konsep produk alternatif, menentukan seberapa
baik setiap konsep menarik perhatian konsumen, dan memilih konsep terbaik.
Pengembangan dan pengujian konsep ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga
kita mengetahui reaksi pelanggan terhadap segala jenis produk baru.
4.
Pengembangan
Strategi pemasaran
Setelah melalui proses pengembangan dan
pengujian konsep, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pemasaran untuk meluncurkan
produk baru. Strategi pemasaran ini akan mengalami berbagai penyempurnaan dan
peningkatan seiring berjalannya waktu.
5.
Analisis
Bisnis
Setelah mengembangkan konsep produk dan
strategi pemasaran, manajemen dapat menilai daya tarik proposal bisnis.
Manajemen juga membutuhkan proyeksi pendapatan, biaya yang dibutuhkan dan apa
yang ingin dicapai, yang semuanya harus selaras dengan tujuan bisnis.
6.
Pengembangan
Produk
Pada proses selanjutnya, konsep produk
yang telah di analisis kemungkinan kemungkinannya secara teoritis dan ternyata
dapat di terima, maka konsep tersebut di kembangkan menjadi produk secara fisik
oleh departemen Litbang.
7.
Pengujian
Pasar
Setelah melalui tiga fase proses
pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah uji pasar. Pengujian pasar
adalah proses di mana produk dan program pemasaran beralih ke keadaan yang
lebih nyata. Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar untuk mendapatkan
pengalaman dalam memasarkan produk. Tujuan utama riset pasar adalah untuk
menguji sendiri produk tersebut dalam situasi nyata. Hasil uji pasar dapat
digunakan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan.
8.
Komersialisasi
Pengujian pasar menjanjikan informasi yang
cukup untuk memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru atau tidak. Jika
perusahaan terus memasarkan, biayanya akan sangat tinggi. Keputusan-keputusan
yang perlu diperhatikan dalam menentukan dimana akan menjual antara lain: kapan
harus memperhatikan dimana akan menjual, kepada siapa, dan bagaimana.
Faktor
Penghambat Pengembangan Produk Baru
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan pengembangan produk baru
harus mengetahui dan mempertimbangkan pengaruh apa saja yang akan mempengaruhi
perusahaan dalam melakukan kegiatan pengembangan produk baru tersebut.
Pengembangan produk baru yang dihalangi oleh beberapa faktor adalah sebagai
berikut:
1.
Kekurangan
ide pokok baru yang penting dalam bidang –bidang tertentu: Mungkin hanya
sedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk dasar seperti baja, sabun
cuci, dan sebagainya.
2.
Pasar yang
terbagi-bagi: Persaingan yang tajam menyebabkan pembagian pasar. Perusahaan
harus mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini
berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.
3.
Kendala
sosial dan pemerintah: Produk baru harus lebih memenuhi kriteria masyarakat
seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan pemerintah
telah memperlambat inovasi dalam industri obat dan telah mempersulit rancang
produk dan keputusan periklanan dalam industri-industri seperti peralatan,
kimia, mobil dan mainan.
4.
Mahalnya
pengembangan produk baru: Suatu perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak
ide produk baru agar memperoleh beberapa yang baik.
5.
Beberapa
perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik dapat memperoleh modal yang cukup
untuk melakukan penelitian.
6.
Waktu
pengembangan yang lebih cepat: Para pesaing mungkin cepat memperoleh ide yang
sama pada waktu yang sama, dan kemenangan akan di raih yang paling cepat.
7.
Siklus hidup
yang lebih cepat: Jika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat
menirunya sehingga siklus hidup baru menjadi lebih pendek.
Faktor
Pendorong Keberhasilan Produk Baru
Banyak hal yang dapat menjadi sumber pendorong diperlukannya suatu
pengembangan produk baru. Adapun faktor-faktor perusahaan tersebut adalah:
1.
Financial
goals.
Tekanan
untuk mencapai tujuan keuangan seperti laba, pangsa pasar, penerimaan, kebututuhan
investasi dan lain-lain menjadi pendorong dilakukannya pengembangan produk
baru.
2.
Sales &
Market Share Growth.
Pertumbuhan
penjualan merupakan tujuan penting bagi sebagian perusahaan. Begitu juga dengan
kekuatan yang dimiliki dipasar melalui penguasa pasar yang ada juga merupakan
sesuatu pendorong diperlakukannya pertumbuhan penjualan.
3.
Competitive
action.
Motivasi
untuk bersaing merupakan salah satu pendorong perusahaan memikirkan produk baru
sehingga memiliki kekuatan dan perbedaan dipasar.
4.
Life cycle.
Setiap
produk yang ditawarkan sekarang oleh perusahaan memiliki keterbatasan didalam
waktu pemasarannya. Mereka memiliki batasan waktu sebelum produk tersebut
mengalami penurunan dalam penjualan karena beralihnya konsumen pada produk yang
lain. Untuk menjaga hal tersebut diperlukan pengembangan produk baru.
5.
Technology.
Berkembangnya
teknologi memungkinkan orang untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik dari
penawarannya sekarang, sehingga akan melahirkan produk baru bagi perusahaan
maupun pesaing.
6.
Regulation.
Peraturan-peraturan
yang dikeluarkan pemerintah akan memberikan batasanbatasan tertentu pada produk
yang sudah ada sehingga diperlukan suatu produk baru agar tidak dikenai
aturanaturan tersebut. kebutuhan mesin yang tidak menyemari udara merupakan
salah satu regulasi yang mendorong munculnya produk baru.
7.
Material cost
and availability.
Biaya
yang meningkat untuk bahan baku tertentu mendorong perusahaan untuk mencari
alternatif lain sehingga akan mendorong lahirnya produk baru. Begitu juga
halnya dengan keterbtasan bahan baku juga mendorong perusahaan mencari bahan
baku pengganti.
8.
Invention.
Penemuan
yang diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan juga mendorong lahirnya
produk baru.
Strategi
Pengembangan Produk
Pengembangan produk tentunya membutuhkan strategi tertentu. Strategi
tersebut antara lain:
1.
Perbaikan
produk lama
Strategi ini diterapkan dengan
memperkenalkan perubahan baru untuk meningkatkan dan memaksimalkan produk yang
sudah ada. Cara ini tampaknya lebih aman daripada harus meluncurkan produk baru
yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Produk lama yang memiliki pangsa
pasar yang jelas hanya membutuhkan peningkatan kualitas, fitur, dan nilai untuk
mempertahankan pelanggan lama tetapi tidak mencegah akuisisi pelanggan baru.
2.
Positioning
Positioning ini terjadi ketika ada
persaingan yang kuat dalam jenis produk yang sama. Jadi, spesialisasi dan
positioning ini dicapai dengan menyasar produk pada kalangan tertentu atau
dengan menilai produk pada kalangan tertentu. Ada kemungkinan produk tersebut
benar-benar akan mendapatkan target pasar baru.
3.
Ubah
pemikiran Anda
Produk lama mungkin sengaja dimodifikasi
untuk membedakan dari pesaing atau saingan. Misalnya dalam kaitannya dengan
strategi promosi yang dibedakan.
4.
Perluas lini
produk
Misalnya, lini produk dapat diperluas
saat produsen televisi memperluas lini produknya dengan membuat lini produk di
area lain, seperti speaker, untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Atau produsen
mobil misalnya membuat sepeda motor untuk menjangkau target pasar pengguna
sepeda motor.
5.
Meniru
pesaing
Menyalin pesaing Anda sebenarnya bukan
hal yang buruk, selama itu bukan plagiarisme langsung. Tujuan meniru para
pesaing tersebut adalah untuk menerapkan inovasi yang sama pada produk mereka,
tetapi tidak semuanya ditiru.
6.
Menambah
produk
Menambahkan produk dalam hal ini berarti
membuat varian baru dari produk yang sudah ada. Misalnya permen rasa buah,
pengembangan permen rasa susu.
Fase Proses
Pengembangan Produk
secara umum proses pengembangan produk dibagi menjadi enam tahapan
(fase) pengembangan produk. Enam fase tersebut adalah (Ulrich-Eppinger, 2001):
1.
Fase 0. Perencanaan, Pada fase ini dilakukan
kegiatan perencanaan yang sering dirujuk sebagai ’zerofase’, yaitu kegiatan
pendahuluan yang meliputi persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan
produk aktual.
2.
Fase 1.
Pengembangan Konsep, Pada fase ini, kebutuhan pasar target diidentifikasi,
alternatif-alternatif konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau
lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan pada fase-fase
berikutnya.
3.
Fase 2.
Perancangan Tingkatan Sistem, Fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan
uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen. Gambaran
rakitan akhir untuk sistem produksi didefinisikan dalam fase ini. Output dari
fase 2 ini mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional
dari tiap subsistem produk, serta diagram aliran proses pendahuluan untuk
proses rakitan akhir (assembly).
4.
Fase 3.
Perancangan Rinci, Dalam fase ini mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk,
material dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan
identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses
dinyatakan dan peralatan produksi dirancang untuk tiap komponen yang dibuat
dalam sistem produksi. Output dari fase ini adalah pencatatan pengendalian
untuk produk, spesifikasi komponen-komponen yang dibeli, serta rencana proses
untuk pabrikasi dan perakitan produk.
5.
Fase 4.
Pengujian dan Perbaikan, Fase ini melibatkan konstruksi dan evaluasi dari
bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototipe awal (alpha) dibuat
menggunakan komponen-komponen dengan bentuk dan jenis material pada produksi
sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama
dengan yang dilakukan pada proses pabrikasi sesungguhnya.
6.
Fase 5.
Peluncuran Produk, Fase ini dikenal juga sebagai fase produksi awal. Pada fase
ini produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan
dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan
permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya.
Produk-produk yang dihasilkan selama produksi awal, akan disesuaikan dengan
keinginan pelanggan dan secara hati-hati dievaluasi untuk mengidentifikasikan
kekurangan-kekurangan yang timbul.
Kesimpulan
Pengembangan produk adalah strategi, proses dan inovasi yang digunakan
produsen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada yang
akan dilepas ke pasar. Sedangkan produk baru adalah produk asli, merek-merek
baru di kembangkan sendiri oleh bagian penelitian dan pengembangan perusahaan.
Pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang di rencanakan dan di
lakukan secara sadar untuk memenuhi dan memperbaiki produk yang ada atau
menambah banyaknya ragam produk yang di hasilkan dan di pasarkan, yang mana
proses pengembangan produk itu sendiri biasanya di lakukan secara terus
menerus, mulai dari produk apa yang di hasilkan perusahaan dan yang perlu di
adakan, sampai kepada keputusan untuk menghasilkan suatu pruduk tertentu.
Adapun proses-proses pengembangan produk baru, yaitu: Pencetusan
gagasan (Idea Generation), Penyaringan Gagasan, Pengujian Dan Pengembangan
Konsep, Pengembangan Strategi pemasaran, Analisis Bisnis, Pengembangan Produk ,
Pengujian Pasar, Komersialisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar