Senin, 05 Mei 2025

PERKULIAHAN START UP PERTEMUAN 4

 

MATERI: PRODUCT DEVELOPMENT

POIN PEMBAHASAN MATERI :

1.      Konsep produk baru

2.      Inovasi dan pengembangan produk baru

3.      Proses pengembangan produk baru

4.      Faktor penghambat produk baru

5.      Faktor pendukung keberhasilan produk baru

6.      Strategi pengembangan produk

7.      Fase proses pengembangan produk


Pengembangan produk merupakan suatu paket tindakan yang dimulai dengan mengidentifikasi peluang pasar dan diakhiri dengan produksi, penjualan dan pengiriman produk. Untuk tetap dalam persaingan di dunia industri, perusahaan tidak hanya membutuhkan pengembangan produk kebutuhan untuk meningkatkan efisiensi kerja. Di era yang terus berkembang ditandai dengan munculnya produk yang semakin beragam, produk ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin beragam. Memahami konsumen merupakan hal yang mutlak karena setiap orang memiliki kebutuhan, keinginan, kemampuan dan kesukaan yang berbeda, sehingga produk yang ditawarkan perlu disesuaikan dengan perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen dari waktu ke waktu.

Persaingan global semakin ketat saat ini. Tentunya perusahaan ingin membuat produk yang berbeda dari yang lain dan itu yang pertama. Salah satu tantangan terbesar dalam perencanaan pemasaran adalah menciptakan dan mengembangkan ide produk baru dan kemudian berhasil meluncurkannya di pasar. Karena tidak ada kepastian bahwa produk baru yang dikembangkan oleh organisasi atau perusahaan mana pun akan diterima dengan baik oleh konsumen.

Agar berhasil mengembangkan ide produk baru, perusahaan harus melalui beberapa tahapan agar produk yang diciptakan relevan dan diterima pasar. Karena tujuan pengembangan produk baru adalah untuk menciptakan inovasi baru yang berhasil di pasar, perusahaan juga harus mengganti produk yang telah memasuki fase penurunan siklus hidupnya. Pengembangan produk adalah strategi, proses dan inovasi yang digunakan produsen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada yang akan dilepas ke pasar. Pengembangan ini bertujuan untuk menawarkan nilai tambah kepada konsumen.

Pengembangan produk ini dapat dikatakan telah dipersyaratkan oleh undang-undang agar tetap dapat bersaing di pasar dan tidak tertinggal dari pesaing. Pengembangan produk baru adalah proses menemukan ide untuk barang dan jasa baru dan mengubahnya menjadi penambahan lini produk yang sukses secara komersial. Alasan utama perusahaan menciptakan produk baru adalah untuk menggantikan produk yang telah kehilangan minat konsumen.

Pengenalan item baru membantu meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.Berikut ini penjelasan pengembangan produk dari beberapa tokoh:

1.      Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang lebih besar.

2.      Sigit (1992) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) disebut juga merchandising adalah kegiatan-kegiatan manufacturer (pembuat barang) atau middlemen (perantara) yang bermaksud melakukan penyesuaian barang-barang yang dibuat atau ditawarkan untuk dijual atas permintaan pembeli.

3.      Kotler dan Armstrong (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk adalah strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke segmen pasar yang sekarang.

Berdasarkan ketiga pandangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk adalah upaya perusahaan untuk memperbaiki, menyederhanakan, mereformasi, menambah desain atau model guna meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.

 

Konsep Produk Baru

Produk baru adalah produk asli, peningkatan produk, modifikasi produk, dan merek baru yang dikembangkan sendiri di departemen penelitian. Pengembangan produk baru disertai dengan biaya ketidakpastian dan kegagalan yang melekat. Sebagian besar program pengembangan produk gagal mencapai target pasar untuk produk baru yang diluncurkan, dengan sekitar 35% kegagalan terjadi. Oleh karena itu, ketika mengembangkan produk baru, perusahaan memerlukan alat dan proses analisis yang cermat dan andal. Adapun konsep produk baru dari dua perspektif, yakni:

1.      Baru bagi pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada perusahaan yang memproduksi atau memasarkan produk tersebut sebelumnya.

2.      Baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya perusahaan-perusahaan lain sudah membayarkan produk tersebut tetapi perusahaan bersangkutan belum memasarkannya.

 

Secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe produk baru:

1.      Produk Baru Bagi Dunia (New to the world products), yaitu produk-produk yang menciptakan pasar yang sama sekali baru dan membentuk siklus hidup produk yang baru.

2.      Lini Product baru (New Product Line), yaitu produk-produk yang baru bagi perusahaan, namun diluncurkan bagi pasar yang sudah ada.

3.      Perluasan lini (Line Extension), yaitu produk baru yang memungkinkan perusahaan memperluas pasar yang dilayani dengan menawaran manfaat yang berbeda.

4.      Penyempurnaan produk yang telah ada (improvement to exsisting products), yaitu produk-produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang sudah ada.

5.      Re-positioning, yaitu pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk menawarkan aplikasi baru dan melayani kebutuhan yang baru.

6.      Pengurangan biaya (cost redaction), yaitu versi dari produk yang ada yang dapat memberikan kinerja setara pada tingkat harga yang lebih murah.

 

Inovasi dan Pengembangan Produk Baru

Produk-produk baru menjadi inti dari seluruh perusahaan karena jelas berkontribusi pada kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Pengembangan produk baru merupakan kegiatan strategis yang penting dan menantang. Produk baru yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen membantu memperkuat posisi organisasi di pasar yang ada dan membuka pasar produk baru.

Penting bagi perusahaan untuk mengembangkan produk baru untuk mempertahankan kecepatan pertumbuhan dan keunggulan perusahaan serta untuk menggantikan produk lama. Karena pengembangan produk diperlukan, maka salah satu strategi untuk memperpanjang siklus hidup produk agar produk tidak berkurang. Pengembangan produk ini diperlukan saat kematangan produk tercapai, yaitu saat produk perusahaan mencapai titik jenuh yang ditandai dengan kurangnya konsumen tambahan, dengan penjualan jatuh tempo pada satu waktu.

Ketika produk mencapai tahap ini, perusahaan tidak segera menerapkan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan pengecer. Hal ini mengurangi keuntungan dan penjualan yang cenderung menurun. Sebagian besar pelaku komersial tentu berusaha menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini sebenarnya sangat efektif, karena produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu menghadapi persaingan pasar yang ketat. Anda tidak hanya dapat membuat produk baru, tetapi Anda juga dapat mengubah produk yang sudah ada menjadi unik. Dalam hal ini dapat meningkatkan kualitas, memperbaharui bentuk atau memperindah kemasan produk.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menciptakan produk baru:

1.      Produk unik dan menarik

Sebagian besar pelaku komersial tentu berusaha menciptakan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini sebenarnya sangat efektif, karena produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu menghadapi persaingan pasar yang ketat. Anda tidak hanya dapat membuat produk baru, tetapi Anda juga dapat mengubah produk yang sudah ada menjadi unik. Dalam hal ini dapat meningkatkan kualitas, memperbaharui bentuk atau memperindah kemasan produk.

2.      Memanfaatkan teknologi modern inovasi produk

Bahkan strategi inovatif dapat diimplementasikan melalui penggunaan alat teknologi modern dalam setiap proses produksi dan setiap kegiatan ekonomi. Ini memungkinkan Anda menjadi lebih produktif, mencapai daya saing produk yang lebih besar, dan secara lebih akurat mengurangi risiko kesalahan tenaga kerja yang disebabkan oleh kesalahan manusia.

3.      Meningkatkan kualitas SDM

Tentunya diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan kreatif untuk mengembangkan produk-produk yang inovatif. Oleh karena itu, sebelum merencanakan sesuatu yang inovatif, penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan seiring pertumbuhan perusahaan. Karena tanpa tangan kreatif tidak mungkin tercipta suatu produk yang inovatif.

4.      Meningkatkan Pelayanan

Selain strategi inovasi melalui penciptaan suatu produk, juga dapat menawarkan layanan tertentu kepada konsumen. Misalnya mengelola pesanan online, menyediakan layanan delivery order, dan menawarkan paket layanan komprehensif untuk memberikan solusi end-to-end bagi konsumen. Kreativitas dan inovasi sering digunakan secara bergantian, namun ada perbedaan besar. Faktanya, kreativitas adalah bagian penting dari inovasi.

Kreativitas saja tidak cukup untuk memiliki ide. Kreativitas merupakan prasyarat untuk inovasi dan transformasi organisasi karena tanpa kreativitas, inovasi tidak ada artinya dan transformasi akan sama seperti sebelumnya. Tanpa inovasi, ide-ide kreatif tidak akan pernah bisa diwujudkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mengembangkan produk-produk inovatif untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan, karena produk yang ada peka terhadap perubahan kebutuhan dan selera konsumen, teknologi, siklus hidup produk yang lebih pendek dan meningkatnya persaingan di dalam dan luar negeri. Saat ini, di tengah persaingan yang ketat, produk yang ditawarkan kepada konsumen harus dibedakan dengan segala keunggulan dan kecanggihannya. Inovasi produk harus diperoleh melalui riset pasar agar produk yang dihasilkan dapat memuaskan selera dan kebutuhan konsumen.

 

Proses Pengembangan Produk Baru

Mengembangkan produk baru ini bukanlah tugas yang mudah bagi perusahaan yang menggunakannya. Perusahaan-perusahaan ini akan menghadapi berbagai masalah, di satu sisi mereka perlu mengembangkan produk baru, tetapi di sisi lain perusahaan juga menghadapi tantangan yang sulit yang akan mereka hadapi dan akan menghambat kesuksesan perusahaan.

Agar proses perkembangan produk ini akan berkembang dengan baik, maka ada delapan prosesproses tersebut dapat di susun sebagai berikut:

1.      Pencetusan gagasan (Idea Generation)

Proses awal pengembangan produk baru adalah idea generation, yaitu pencarian ide secara sistematis untuk produk baru. Bisnis biasanya harus mengeluarkan banyak ide baru dan lebih baik. Pencarian ide untuk produk baru harus dilakukan dengan benar dan sistematis, jika tidak perusahaan akan menerima banyak ide, tetapi kebanyakan tidak akan cocok dengan industri tempatnya beroperasi. Oleh karena itu, manajemen harus dapat memitigasi hal ini dengan secara hati-hati mendefinisikan strategi pengembangan produk baru, mengidentifikasi produk dan pasar yang dipromosikan, dan mengulangi pendapat perusahaan tentang produk baru, pangsa pasar, dan lainnya yang diharapkan. Inisiasi atau penciptaan ide ini dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu sumber internal, pelanggan, pesaing, dealer, pemasok dan lain-lain.

2.      Penyaringan Gagasan

Setelah menginisiasi atau menciptakan sejumlah besar ide atau gagasan, langkah selanjutnya adalah menyaring banyak ide bagus dan mengesampingkannya untuk kemudian membandingkannya dengan sumber daya perusahaan.

3.      Pengujian dan Pengembangan Konsep

Ide yang lolos uji menjadi konsep produk yang dikembangkan dan diuji. Pengembangan Konsep Tugas manajer pemasaran adalah mengembangkan ide-ide ini menjadi konsep produk alternatif, menentukan seberapa baik setiap konsep menarik perhatian konsumen, dan memilih konsep terbaik. Pengembangan dan pengujian konsep ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga kita mengetahui reaksi pelanggan terhadap segala jenis produk baru.

4.      Pengembangan Strategi pemasaran

Setelah melalui proses pengembangan dan pengujian konsep, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pemasaran untuk meluncurkan produk baru. Strategi pemasaran ini akan mengalami berbagai penyempurnaan dan peningkatan seiring berjalannya waktu.

5.      Analisis Bisnis

Setelah mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen dapat menilai daya tarik proposal bisnis. Manajemen juga membutuhkan proyeksi pendapatan, biaya yang dibutuhkan dan apa yang ingin dicapai, yang semuanya harus selaras dengan tujuan bisnis.

6.      Pengembangan Produk

Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah di analisis kemungkinan kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat di terima, maka konsep tersebut di kembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang.

7.      Pengujian Pasar

Setelah melalui tiga fase proses pengembangan produk, langkah selanjutnya adalah uji pasar. Pengujian pasar adalah proses di mana produk dan program pemasaran beralih ke keadaan yang lebih nyata. Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar untuk mendapatkan pengalaman dalam memasarkan produk. Tujuan utama riset pasar adalah untuk menguji sendiri produk tersebut dalam situasi nyata. Hasil uji pasar dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan dan meningkatkan keuntungan.

8.      Komersialisasi

Pengujian pasar menjanjikan informasi yang cukup untuk memutuskan apakah akan meluncurkan produk baru atau tidak. Jika perusahaan terus memasarkan, biayanya akan sangat tinggi. Keputusan-keputusan yang perlu diperhatikan dalam menentukan dimana akan menjual antara lain: kapan harus memperhatikan dimana akan menjual, kepada siapa, dan bagaimana.

 

Faktor Penghambat Pengembangan Produk Baru

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan pengembangan produk baru harus mengetahui dan mempertimbangkan pengaruh apa saja yang akan mempengaruhi perusahaan dalam melakukan kegiatan pengembangan produk baru tersebut. Pengembangan produk baru yang dihalangi oleh beberapa faktor adalah sebagai berikut:

1.      Kekurangan ide pokok baru yang penting dalam bidang –bidang tertentu: Mungkin hanya sedikit cara yang dapat meningkatkan beberapa produk dasar seperti baja, sabun cuci, dan sebagainya.

2.      Pasar yang terbagi-bagi: Persaingan yang tajam menyebabkan pembagian pasar. Perusahaan harus mengarahkan produk barunya pada segmen pasar yang lebih kecil, dan ini berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.

3.      Kendala sosial dan pemerintah: Produk baru harus lebih memenuhi kriteria masyarakat seperti keselamatan konsumen dan keseimbangan lingkungan. Peraturan pemerintah telah memperlambat inovasi dalam industri obat dan telah mempersulit rancang produk dan keputusan periklanan dalam industri-industri seperti peralatan, kimia, mobil dan mainan.

4.      Mahalnya pengembangan produk baru: Suatu perusahaan biasanya harus menghasilkan banyak ide produk baru agar memperoleh beberapa yang baik.

5.      Beberapa perusahaan yang memiliki ide-ide yang baik dapat memperoleh modal yang cukup untuk melakukan penelitian.

6.      Waktu pengembangan yang lebih cepat: Para pesaing mungkin cepat memperoleh ide yang sama pada waktu yang sama, dan kemenangan akan di raih yang paling cepat.

7.      Siklus hidup yang lebih cepat: Jika suatu produk baru berhasil, pesaing dengan cepat menirunya sehingga siklus hidup baru menjadi lebih pendek.

 

Faktor Pendorong Keberhasilan Produk Baru

Banyak hal yang dapat menjadi sumber pendorong diperlukannya suatu pengembangan produk baru. Adapun faktor-faktor perusahaan tersebut adalah:

1.      Financial goals.

Tekanan untuk mencapai tujuan keuangan seperti laba, pangsa pasar, penerimaan, kebututuhan investasi dan lain-lain menjadi pendorong dilakukannya pengembangan produk baru.

2.      Sales & Market Share Growth.

Pertumbuhan penjualan merupakan tujuan penting bagi sebagian perusahaan. Begitu juga dengan kekuatan yang dimiliki dipasar melalui penguasa pasar yang ada juga merupakan sesuatu pendorong diperlakukannya pertumbuhan penjualan.

3.      Competitive action.

Motivasi untuk bersaing merupakan salah satu pendorong perusahaan memikirkan produk baru sehingga memiliki kekuatan dan perbedaan dipasar.

4.      Life cycle.

Setiap produk yang ditawarkan sekarang oleh perusahaan memiliki keterbatasan didalam waktu pemasarannya. Mereka memiliki batasan waktu sebelum produk tersebut mengalami penurunan dalam penjualan karena beralihnya konsumen pada produk yang lain. Untuk menjaga hal tersebut diperlukan pengembangan produk baru.

5.      Technology.

Berkembangnya teknologi memungkinkan orang untuk menawarkan sesuatu yang lebih baik dari penawarannya sekarang, sehingga akan melahirkan produk baru bagi perusahaan maupun pesaing.

6.      Regulation.

Peraturan-peraturan yang dikeluarkan pemerintah akan memberikan batasanbatasan tertentu pada produk yang sudah ada sehingga diperlukan suatu produk baru agar tidak dikenai aturanaturan tersebut. kebutuhan mesin yang tidak menyemari udara merupakan salah satu regulasi yang mendorong munculnya produk baru.

7.      Material cost and availability.

Biaya yang meningkat untuk bahan baku tertentu mendorong perusahaan untuk mencari alternatif lain sehingga akan mendorong lahirnya produk baru. Begitu juga halnya dengan keterbtasan bahan baku juga mendorong perusahaan mencari bahan baku pengganti.

8.      Invention.

Penemuan yang diperoleh dari hasil penelitian dan pengembangan juga mendorong lahirnya produk baru.

 

Strategi Pengembangan Produk

Pengembangan produk tentunya membutuhkan strategi tertentu. Strategi tersebut antara lain:

1.      Perbaikan produk lama

Strategi ini diterapkan dengan memperkenalkan perubahan baru untuk meningkatkan dan memaksimalkan produk yang sudah ada. Cara ini tampaknya lebih aman daripada harus meluncurkan produk baru yang membutuhkan penelitian lebih lanjut. Produk lama yang memiliki pangsa pasar yang jelas hanya membutuhkan peningkatan kualitas, fitur, dan nilai untuk mempertahankan pelanggan lama tetapi tidak mencegah akuisisi pelanggan baru.

2.      Positioning

Positioning ini terjadi ketika ada persaingan yang kuat dalam jenis produk yang sama. Jadi, spesialisasi dan positioning ini dicapai dengan menyasar produk pada kalangan tertentu atau dengan menilai produk pada kalangan tertentu. Ada kemungkinan produk tersebut benar-benar akan mendapatkan target pasar baru.

3.      Ubah pemikiran Anda

Produk lama mungkin sengaja dimodifikasi untuk membedakan dari pesaing atau saingan. Misalnya dalam kaitannya dengan strategi promosi yang dibedakan.

4.      Perluas lini produk

Misalnya, lini produk dapat diperluas saat produsen televisi memperluas lini produknya dengan membuat lini produk di area lain, seperti speaker, untuk meningkatkan pangsa pasarnya. Atau produsen mobil misalnya membuat sepeda motor untuk menjangkau target pasar pengguna sepeda motor.

5.      Meniru pesaing

Menyalin pesaing Anda sebenarnya bukan hal yang buruk, selama itu bukan plagiarisme langsung. Tujuan meniru para pesaing tersebut adalah untuk menerapkan inovasi yang sama pada produk mereka, tetapi tidak semuanya ditiru.

6.      Menambah produk

Menambahkan produk dalam hal ini berarti membuat varian baru dari produk yang sudah ada. Misalnya permen rasa buah, pengembangan permen rasa susu.

 

Fase Proses Pengembangan Produk

secara umum proses pengembangan produk dibagi menjadi enam tahapan (fase) pengembangan produk. Enam fase tersebut adalah (Ulrich-Eppinger, 2001):

1.       Fase 0. Perencanaan, Pada fase ini dilakukan kegiatan perencanaan yang sering dirujuk sebagai ’zerofase’, yaitu kegiatan pendahuluan yang meliputi persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

2.      Fase 1. Pengembangan Konsep, Pada fase ini, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif-alternatif konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan pada fase-fase berikutnya.

3.      Fase 2. Perancangan Tingkatan Sistem, Fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen. Gambaran rakitan akhir untuk sistem produksi didefinisikan dalam fase ini. Output dari fase 2 ini mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap subsistem produk, serta diagram aliran proses pendahuluan untuk proses rakitan akhir (assembly).

4.      Fase 3. Perancangan Rinci, Dalam fase ini mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan peralatan produksi dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam sistem produksi. Output dari fase ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk, spesifikasi komponen-komponen yang dibeli, serta rencana proses untuk pabrikasi dan perakitan produk.

5.      Fase 4. Pengujian dan Perbaikan, Fase ini melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. Prototipe awal (alpha) dibuat menggunakan komponen-komponen dengan bentuk dan jenis material pada produksi sesungguhnya, namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan yang dilakukan pada proses pabrikasi sesungguhnya.

6.      Fase 5. Peluncuran Produk, Fase ini dikenal juga sebagai fase produksi awal. Pada fase ini produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya. Produk-produk yang dihasilkan selama produksi awal, akan disesuaikan dengan keinginan pelanggan dan secara hati-hati dievaluasi untuk mengidentifikasikan kekurangan-kekurangan yang timbul.

 

Kesimpulan

Pengembangan produk adalah strategi, proses dan inovasi yang digunakan produsen untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk yang sudah ada yang akan dilepas ke pasar. Sedangkan produk baru adalah produk asli, merek-merek baru di kembangkan sendiri oleh bagian penelitian dan pengembangan perusahaan. Pengembangan produk adalah merupakan suatu usaha yang di rencanakan dan di lakukan secara sadar untuk memenuhi dan memperbaiki produk yang ada atau menambah banyaknya ragam produk yang di hasilkan dan di pasarkan, yang mana proses pengembangan produk itu sendiri biasanya di lakukan secara terus menerus, mulai dari produk apa yang di hasilkan perusahaan dan yang perlu di adakan, sampai kepada keputusan untuk menghasilkan suatu pruduk tertentu.

Adapun proses-proses pengembangan produk baru, yaitu: Pencetusan gagasan (Idea Generation), Penyaringan Gagasan, Pengujian Dan Pengembangan Konsep, Pengembangan Strategi pemasaran, Analisis Bisnis, Pengembangan Produk , Pengujian Pasar, Komersialisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar