ABSTRAK
Indonesia dengan jumlah penduduk sebanyak 240 juta jiwa menjadikan Indonesia menduduki peringkat empat negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Jumlah sumber daya manusia di Indonesia memang melimpah ruah namun tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Padahal Negara Indonesia dituntut untuk menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas guna mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki negara ini. Untuk itu, dalam meningkatkan sumber daya seharusnya dimulai dengan melakukan pemerataan pendidikan sejak usia dini. Dewasa ini, banyak anak yang putus sekolah kendati sudah dicanangkan wajib belajar (Wajar) 12 tahun. Berdasarkan data UNICEF tahun ini sebanyak 2,5 juta anak Indonesia tidak dapat menikmati pendidikan lanjutan yakni sebanyak 600 ribu anak usia sekolah dasar (SD) dan 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP). Data statistik tingkat provinsi dan kabupaten menunjukkan bahwa terdapat kelompok anak-anak tertentu yang terkena dampak paling rentan yang sebagian besar berasal dari keluarga miskin. Salah satu penyebabnya adalah biaya pendidikan yang mahal dan keterbatasan ekonomi orang tuanya. Tingkat kemiskinan di Indonesia masih sangat parah dan mengkhawatirkan. Data dari Biro Pusat Statistik 2013 sebagian besar masyarakat kurang mampu berada di sekitar pesisir yaitu 32,4 persen. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi agar anak-anak yang tinggal di daerah pesisir dapat mengenyam pendidikan melalui Smart Ship. Adapun konsep dari Smart Ship yaitu kapal didesain agar dapat digunakan oleh anak-anak yang tinggal di daerah pesisir terkhusus kepada anak putus sekolah untuk memperoleh pendidikan. Smart Ship sekaligus menjadi alat transportasi bagi anak pesisir layaknya bus sekolah untuk menjemput dan mengantar anak yang rumahnya jauh seperti yang berada di pulau kecil. Kapal tersebut digunakan sebagai ruang belajar bagi anak pesisir dan juga dilengkapi dengan perpustakaan. Adapun materi yang diberikan hampir sama dengan materi yang didapatkan di sekolah-sekolah pada umumnya namun lebih banyak diberikan materi mengenai kemaritiman, sumber daya alam yang terdapat di dalamnyanya termasuk bagaimana cara melestarikannya. Selain itu, anak juga diajak untuk mendaur ulang sampah yang ada di sekitar pantai menjadi barang yang berguna seperti kerajinan tangan. Dengan menggunakan kapal sebagai sarana belajar, anak akan lebih tertarik dan tidak cepat merasa bosan karena mereka belajar di atas kapal yang berpindah-pindah tempat di sekitar daerahnya, sehingga anak pesisir akan lebih mengenal wilayah dan potensi kekayaan alam di daerahnya. Diharapkan dengan diterapkannya Smart Ship dapat membantu anak pesisir terutama anak yang putus sekolah mendapatkan pendidikan sekaligus menumbuhkan rasa cinta terhadap Indonesia mengenai kemaritiman sehingga dapat diciptakan generasi-generasi yang memiliki sumber daya manusia yang unggul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar