MATERI: MODEL BISNIS
POIN PEMBAHASAN MATERI :
1.
Sejarah
dan pengertian model bisnis
2.
Tujuan
model bisnis
3.
Jenis-jenis
model bisnis
4.
Komponen
model bisnis
5.
Contoh
penerapan model bisnis
6.
Contoh
bisnis model
Semakin
gencarnya persaingan bisnis memungkinkan para pelaku bisnis untuk tetap
mempertahankan strategi pertahanan dengan melakukan berbagai metode-metode yang
tanggap, begitu juga dengan penerapan model bisnis atau disebut juga dengan
“Model Bisnis” yang merupakan kunci keberhasilan bisnis itu sendiri. Kini
keberhasilan model bisnis juga bergantung kepada bagaimana teknologi digunakan.
Sebagai contoh, wirausahawan di dunia maya juga telah menciptakan model baru
secara keseluruhan yang sepenuhnya bergantung kepada teknologi yang ada atau
sedang berkembang. Dengan memanfaatkan teknologi, pembisnis dapat menjangkau
pasar dalam jumlah besar tapi dengan ongkos maksimal.
Ada
faktor yang dapat mengancam perusahaan ialah Faktor Perubahan. Perusahaan yang
lambat dalam merespon perubahan akan semakin tertinggal. Sementara itu model
bisnis merupakan prototype yang dikembangkan oleh perusahaan untuk menjabarkan
bagaimana sebuah proses dalam perusahaan berjalan dan menciptakan value bagi
stakeholder perusahaan.
Masalah
yang sering dihadapi oleh pelaku usaha adalah ketidakmampuannya dalam
menghadapi persaingan di pasar, karena mereka hanya fokus pada faktor
lingkungan dan perubahan. Perusahaan tersebut sering kali menjiplak model
bisnis dari perusahaan lain tanpa melakukan penyesuaian terlebih dahulu.
Padahal setiap bisnis memiliki ciri khas atau keunikan sehingga membutuhkan
model bisnis tersendiri. Karena itu agar sebuah perusahaan mampu bersaing, maka
perusahaan tersebut harus memperhatikan proses desain model bisnisnya.Semakin
panjang rencana bisnis, semakin besar risiko gagalnya.
1.
Fleksibilitas
– kebanyakan pengusaha pemula yang memiliki business plan menjadikan diri
mereka tidak fleksibel terhadap perubahan-perubahan asumsi. Sehingga ketika ada
perubahan yang cepat di dunia nyata, pengusaha pemula tetap ‘gigih’
memperjuangkan bussines plan mereka yang ternyata sudah tidak relavan.
2.

Validitas Ide – bussines plan yang lengkap tentu akan melihat
kelayakan suatu usaha dari berbagai sudut. Karena banyak aspek yang dilihat
(analisa market, produk, pemasaran, keuangan, sdm, dsb), menyebabkan pengusaha
pemula luput dari sebuah pertanyaan penting: apakah ide yang mereka ajukan
dalam bisnis memang benar-benar laku dan dibutuhkan oleh konsumen? Karena
banyaknya yang harus dipenuhi dalam sebuah bussines plan, banyak pengusaha
pemula yang ‘lupa’ untuk menguji apakah ide bisnis mereka itu betul-betul valid
(diperlukan customer) atau tidak perbedaan alur membangun bisnis antara dulu
dan sekarang.
Banyak
pengusaha pemula yang masih mengikuti cara tersebut. Mereka mengawali bisnis
mereka dari sebuah ide, dibuat rencana bisnisnya, kemudian pitching. Salahkah ?
Tidak. Risiko gagal lebih besar? Iya. Maka dari itu, untuk mengurangi risiko
kegagalan, diperlukan cara pandang baru untuk pengusaha pemula dalam membangun
bisnis mereka. Perbedaan paling dasar terletak di benarkan ide tersebut
dibutuhkan oleh pasar saat ini? Apakah permintaan market atas ide tersebut
valid?

Alur untuk menciptakan bisnis baru di era ini pun berubah.
Sebelum ide bisnis dibuat ke dalam bussines plan, perlu dibuat terlebih dahulu
‘pengujian’ apakah ide tersebut valid atau tidak. Alur pengujiannya digambarkan
sebagai berikut, introduction.
Model
bisnis tergolong sesuatu yang baru. Istilah ini muncul dalam jurnal akademik di
tahun 1957 dan pertama kali digunakan sebagai judul dari sebuah jurnal akademik
yang terbit di tahun 1960. Namun konsep model bisnis mulai populer sejak tahun
1990 ke atas ketika model bisnis dan perubahan lingkungan bisnis didiskusikan
dalam konteks internet (afuah, 2004; afuah dan tucci, 2001; osterwalder, 2205),
model bisnis sebagai arsitektur untuk produk, pelayanan dan sistem informasi,
termasuk di dalamnya deskripsi dari aktor-aktor bisnis dan peraturannya,
keuntungan potensial untuk berbagai actor di dalamnya dan sumber-sumber
pendapatan.
Sejarah dan
Pengertian Model Bisnis
Selama
bertahun-tahun, model bisnis telah menjadi jauh lebih canggih. Bisnis umpan dan
hook model (juga disebut sebagai “ pisau cukur dan model pisau bisnis ”atau”
model terikat produk bisnis “) diperkenalkan di awal abad 20. Ini melibatkan
menawarkan produk dasar dengan biaya yang sangat rendah, sering bingung
(“umpan”), kemudian pengisian jumlah berulang kompensasi untuk isi ulang atau
produk atau jasa terkait (“hook”). Contoh meliputi: pisau cukur (umpan) dan
pisau (hook), ponsel (umpan) dan waktu udara (hook), komputer printer (umpan)
dan kartrid tinta isi ulang (hook), dan kamera (umpan) dan mencetak (hook).
Sebuah varian dari model ini adalah Adobe , pengembang perangkat lunak yang
memberikan jauh pembaca dokumen yang gratis tetapi biaya beberapa ratus dolar
untuk penulis dokumennya.
Pada
tahun 1950, model bisnis baru berasal dari McDonald Restoran dan Toyota . Pada
tahun 1960, para inovator adalah WalMart dan Hypermarket . Pada 1970-model
bisnis baru dari FedExdan Toys R Us , tahun 1980-an dari Blockbuster , Home
Depot , Intel , dan Dell Computer , tahun 1990-an dari Southwest Airlines ,
Netflix , eBay, Amazon.com , dan Starbucks .
Saat
ini, jenis model bisnis mungkin bergantung pada bagaimana teknologi digunakan.
Misalnya, pengusaha di internet juga telah menciptakan model yang sama sekali
baru yang bergantung sepenuhnya pada teknologi yang ada atau muncul.
Menggunakan teknologi, bisnis dapat mencapai sejumlah besar pelanggan dengan
biaya minimal, dan berikut pengertian dari bussines modeling yaitu:
Business
Modeling adalah: Sebagai sutu teknik pemodelan yang digunakan untuk menggambar
model sebuah bisnis. Model bisinis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana
sebuah organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilainilai baik itu:
ekonomi, sosial, ataupun bentuk-bentuk nilai lainnya.
Sebuah
model bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana sebuah organisasi
menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai (bentuk ekonomi, sosial, budaya,
atau nilai). Proses konstruksi model bisnis merupakan bagian dari strategi
bisnis.
Tujuan
Business Model
1.
Memahami
struktur organisasi dan dinamika organisasi
2.
Memahami
masalah dalam mencapai target organisasi dan menemukan potensi untuk kemajuan
organisasi
3.
Meyakinkan
bagi para customer, end user dan deνeloper agar memiliki pemahaman yang benar
mengenai organisasi
4.
Dapat
mendapatkan requirenments software aplikasi yang akan kita buat yang diperlukan
untuk mendukung pencapaian target organisasi
Jenis
Business Model
1.
Costomer
Segments Pada blok ini ditentukan target pasar yang ingin dimasuki oleh produk
Dholpin Techno. Target pasar tersebut terdiri dari masyarakat umum, rumah
sakit, hotel dan salon kecantikan & spa. Oleh karena itu, pada usaha
Dholpine Techno segmen pasarnya adalah tersegmentasi
2.
Value
Proposition Value Proposition adalah obat anti nyamuk yang memiliki banyak
varian diantaranya aroma lavender, sereh wangi, jeruk nipis, dan kayu putih
serta memberikan nilai tambah produk Dholpine Techno kepada konsumen yang dapat
sebagai obat anti nyamuk yang beroramaterapi dan sebagai pengharum ruangan
3.
Key Resources
Key Resources adalah hal yang paling utama untuk menjalankan model bisnis.
Sumber daya utama ini dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan penghasilan,
berhubungan dengan pelanggan, memberikan value proposition, dan mendapatkan
pasar.
Komponen
Model Bisnis
1.
Siapa Yang
Dilayani (Who It Serves)
2.
Apa Yang
Ditawarkan (What It Provides)
3.
Bagaimana
Cara Menghasilkan Produk (How It Provides Its Product)
4.
Bagaimana
Cara Menghasilkan Uang Atan Laba (How It Creates Money Or Profit)
5.
Bagaimana
Membedakan Dirinya Secara Strategis Terhadap Pesaing Differentiaties It Self
From Its Competitors)
Contoh Penerapan
Model Bisnis
9 Blok Business Model Canvas
BMC sebagai metode
merupakan kerangka berfikir bisnis yang sistematis dan menyeluruh,
menggambarkan kegiatan utama bisnis dan relasinya, meliputi konsumen dan
pemasaran, produksi dan operasional, keuangan dan produk atau solusi yang
dipilah atau dikelompokkan menjadi 9 blok. Produk/Solusi Value preposition,
mendefinisikan nilai guna materiil (kepuasan ekonomi, seperti harga murah,
manfaat yang dinilai dengan uang, dan lainnya) dan nilai guna non materiil
(kepuasan psikologi, seperti pride, dan lainnya) atas produk sebagai sebuah
solusi atas pemecahan masalah tertentu bagi konsumen.
Konsumen dan
Pemasaran
• Customer
segmentation, mendefinisikan konsumen secara spesifik, membagi konsumen per
segmen, demografi, geografi, hobi dan lainnya.
• Channel,
mendefinisikan cara atau metode sebuah produk atau layanan sebagai solusi
sampai ke konsumen.
• Customer
relationship, mendefinisikan cara atau metode berinteraksi, berkomunikasi
dengan konsumen.
Produksi dan
Operasional
• Key resources,
mendefinisikan sumber daya utama dalam bisnis sesuai dengan value preposition
dan customer segment yang dijabaran sebelumnya.
• Key activities,
mendefinisikan kegiatan utama dalam bisnis sesuai dengan value preposition dan
customer segment yang dijabaran sebelumnya.
• Key partnership, mendefinisikan mitra-mitra
kunci dalam sebuah bisnis sesuai dengan value preposition dan customer segment
yang dijabaran sebelumnya.
Keuangan
• Cost Structure,
mendefiniskan struktur dan item biaya yang terjadi dalam bisnis, meliputi
kegiatan operasional dan pemasarannya.
• Revenue Stream,
mendefinisikan pos-pos pendapatan bisnis sesuai dengan value preposition dan
customer segmentation.
Kegiatan utama bisnis, porduk/solusi, konsumen dan pemasaran, produksi
dan operasional, serta keuangan, yang digambarkan dalam BMC keempatnya saling
berelasi atau berkaitan. Pangkal relasi BMC ada di value preposition dan
customer segmentation yang selanjutnya menentukan, pengisian blok-blok lainnya.
Contoh Bisnis
Model
1.
Media Sosial,
Media Pemasaran Yang Efektif dan Efisien Penetrasi bisnis melalui media sosial
merupakan poin utama yang harus Anda perhatikan untuk melakukan pemasaran yang
efektif dan efisien di era digital. Jumlah pengguna media sosial yang begitu besar
juga menjadi alasan kuat mengapa Anda harus memanfaatkan media online yang satu
ini. Berpromosi di media sosial juga akan membantu Anda untuk terhubung bukan
hanya kepada buyer tapi juga ke sesama seller, hal ini akan membuat relasi
bisnis Anda menjadi lebih luas dan tidak menutup kemungkinan akan menambah
partner baru yang siap untuk mengembangkan bisnis bersama Anda.
2.
Mobile
Marketing, Pasar Yang Sangat Potensial di Era Digital Dewasa ini pasar mobile
bisa dibilang yang paling potensial, mengingat jumlah pengguna android saat ini
yang mencapai miliaran jiwa, membuat mobile marketing menjadi saranan promosi
yang wajib dikuasai bagi pebisnis digital. Dengan membangun blog atau toko
online berbasis mobile (responsive) maka akan membantu Anda dalam melakukan
penterasi bisnis pada pengguna mobile.
Beberapa contoh model bisnis diataslah yang perlu diperhatikan untung
bisa bersaing atau sekedar mempertahankan bisnis di era digital seperti
sekarang ini. Jika disimpulkan maka inti dari membangun bisnis di era digital
yang benar adalah dengan cara menggunakan dan memanfaatkan media online yang
ada secara maksimal.
Kesimpulan
Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa sesuai dengan makalah "Business Modelling Inovasi Dipadukan Dengan
Business Modelling Era Internet" penulis menyimpulkan bahwa menjalankan
suatu tatanan bisnis tentu harus menentukan model bisnis yang tepat dan sesuai
dengan pangsa pasar contoh nya saja pada era modern saat ini model bisnis
dipadu dengan perkembangan jaman internet yang mana memiliki manfaat dan
keuntungan bagi pelaku bisnis maupun counsument itu sendi, menentukan model
bisnis yang tepat dan terstrukter akan menentu-kan, system kerja yang cepat dan
memudahkan counsúment untuk memperoleh layangan akses digital yang cepat dan
tepat perlu diketahui juga Pengertian model bisnis sebagai metode, bisa dilihat
dari pendapat (Wheelen dan Hunger, 2010, hal.110) yang mendefinisikan model
bisnis sebagai "metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan
uang du lingkunagn bisnis dimana perusahaan beroperasi". Sebelumnya Rappa
(2000) juga memberikan definisi serupa, yaitu "metode yang digunakan
perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, yang membuat perusahaan dapat
bertahan." Pendek kata, menurut definisi tersebut, model bisnis adalah
metode atau cara, yaitu cara menciptakan nilai.
Berbagai cara, perkembangan model bisnis, inovasi model bisnis hingga
perkembangan model bisnis yang dapat merusak tataran tradisional dan pendukung
lain nya, yang telah dijelaskan pada bab diatas tentu akan membatu kita untuk
mengetahui dan mempertimbangkan model usaha apa yang nantinya akan kita pilih
dalam implementasi kerja sehingga mampu untuk bersaing pada dunia bisnis yang
efektif dan efisien. Dan banyak perusahaan ternama yang telah mengetahui dan
menerapkan system model bisnis yang tepat dan sesuai, hingga saat ini masih
eksis pada persaingan pasar tradisional maupun internasional.
Setiap usaha dan bisnis yang dilakukan hendaknya dilakukan dengan
sepenuh hati, dedikasi, disiplin serta pertimbangan yang matang. Tetapi tidak
dapat dipungkiri, trend saat ini semakin maju yang membuat bisnis dan usaha
juga turut harus mengikutinya.
Beberapa tips yang
bisa Anda pertimbangkan adalah:
• Memanfaatkan
media sosial
Saat
ini siapa saja menggunakan media sosial baik untuk berhubungan, berkomunikasi
maupun mempromosikan sesuatu. Bahkan brand besar sekalipun juga mempunyai akun
media sosial mereka sendiri untuk dapat terhubung dengan konsumen mereka. Jadi
manfaatkan cara ini untuk juga memberitahu khalayak umum mengenai usaha Anda.
• Mempergunakan
Jasa Influencer
Orang-orang
biasanya cenderung membeli sesuatu ketika mereka melihat yang orang yang relate
dengan mereka juga mempergunakan produk yang sama. Inilah yang membuat adanya
istilah influencer yang mana mereka akan membantu brand dengan mempromosikan
produk dari brand tersebut dengan pendekatan yang lebih akrab tidak seperti
iklan konvensional di televisi. Mungkin Anda dapat mempertimbangka cara ini
untuk membuat produk Anda lebih dikenal dengan cara pendekatan yang akrab.