Tiga mahasiswa kader Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassar mempresentasikan karya dan berhasil memukau dewan juri hingga meraih predikat Best Presentation pada ajang LKTIN yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta. Sabtu, (28/4/22018)
Ajang tersebut yakni UNYSEF (UNY Scientific Fair), merupakan suatu kompetisi ilmiah yang dilaksanakan oleh UKM Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 26-29 April 2018 tersebut dirangkaikan dengan 2 kegiatan yaitu, Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat Mahasiswa se-Indonesia dan Seminar Nasional. Pada kegiatan LKTIN yang mengangkat Studi Kasus Pantai Trisik ini mengusung tema “Optimalisasi Peran Pemuda dalam Mengembangkan SDM dan SDA Guna Mewujudkan Indonesia Mandiri”.
Universitas Muhammadiyah Makassar terseleksi hingga berada pada jajaran 15 finalis yang telah mempresentasikan gagasannya di Aula Universitas Negeri Yogyakarta Jum’at lalu. 15 finalis tersebut, yakni: Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung, Universitas Negeri Medan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, Universitas Tadulako, dan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ketiga mahassiswa yang telah mewakili dan mengharumkan almamater biru tersebut adalah Patmisari (Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan/Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Lisa (Akuntansi/Fakultas Ekonomi dan Bisnis), dan Zaenab (Pendidikan Agama Islam/Fakultas Agama Islam). Gagasan yang mereka buat berjudul “Environment Care School: Strategi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Ekonomi Kreatif Kulon Progo dalam Mewujudkan Indonesia Mandiri”.
“Sumber daya manusia merupakan faktor utama tumbuh-kembangnya perekonomian suatu daerah. Sumber daya alam yang disebut-sebut melimpah tidak akan terkelola dengan baik apabila sumber daya manusianya tidak memadai. Pengibaratannya seperti bangunan. Pasir, semen, dan batu yang melimpah tidak akan menjadi bangunan ketika tidak ada yang bertindak sebagai kuli (pekerja).” Ujar Patmi.
Dengan iringan doa dan semangat, di penghujung kegiatan tim ini akhirnya mendapatkan predikat Best Presentation. “Tetaplah berkarya memberikan kontribusi yang solutif untuk Indonesia.”, pungkasnya.