Laboratorium Bahari Sarana Etis (Education, Entrepreneurship, and Tourism) dengan Konsep Triple Helix untuk Masyarakat Pesisir dalam Mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia
Muhammad Yusuf Abdullah, Ince Rezky Naing
Universitas Muhammadiyah Makassar
Abstrak - Komitmen pemerintah yang ingin mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia adalah komitmen yang sangat luar biasa dan perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat Indonesia. Hal tersebut sangat tepat dan beralasan dikarenakan Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 18.306 dan garis pantai terpanjang nomor empat di dunia, yaitu sepanjang 95.181 km. Populasi penduduk Indonesia yang tinggal di pesisir mencapai 161 juta jiwa atau 60% dari 250 juta penduduk Indonesia (Biodiversity Conservation Trust Fund, 2013). Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia, tidaklah mudah, tentunya harus ditunjang dengan pembangunan infrastruktur pulau dan wilayah pesisir. Wilayah pesisir merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, namun sebagian besar masyarakat pesisir termasuk masyarakat miskin. Tahun 2008, keberadaan masyarakat pesisir di Indonesia tersebar di 10.639 desa pesisir dengan jumlah masyarakat miskin kurang lebih 10 juta jiwa, terdiri dari 7,8 juta penduduk miskin dan 2,2 juta penduduk sangat miskin. Tahun 2011, masyarakat miskin wilayah pesisir bertambah menjadi 14,7 juta penduduk (Ridwan Lasabuda, 2013). Hal itu dikarenakan pembangunan di wilayah kepulauan dan kelautan hingga saat ini masih jauh dari harapan. Padahal wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan lautan Indonesia menyimpan potensi sumber daya alam dan jasa lingkungan yang sangat besar dan belum dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu diperlukan suatu sistem atau wadah yang mampu membuka cakrawala masyarakat selebar-lebarnya, sehingga cara berpikir masyarakat dapat terbuka serta mampu mengembangkan sumber daya manusia dengan penuh kreativitas untuk mengolah sumber daya hayati menjadi nilai ekonomi yang tinggi. Sehingga masyarakat pesisir dapat meningkatkan taraf hidupnya dan membantu pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Hal ini juga harus diiringi dengan mengembangkan potensi pariwisata agar para wisatawan lokal maupun asing tertarik untuk berkunjung ke pulau-pulau Indonesia yang dapat menambah devisa negara dan pendapatan daerah itu sendiri. Untuk menunjang keberhasilan proses tersebut diperlukan sinergitas antara Akademisi, Bisnis dan Pemerintah. Maka dari itu, penulis memberikan suatu inovasi yang dituangkan dalam karya tulis yang diberi judul Laboratorium Bahari Sarana Etis (Education, Entrepreneurship, and Tourism) dengan Konsep Triple Helix untuk Masyarakat Pesisir dalam Mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia.
Kata Kunci: Etis, Laboratorium Bahari, Pesisir, Poros Maritim Dunia, Triple Helix.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar