Sabtu, 06 April 2019

PESERKUS (PENGENDALI HAMA SERANGGA DAN TIKUS) ALAT TEPAT GUNA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA FOOD SOVEREIGNTY

ABSTRAK

PESERKUS (PENGENDALI HAMA SERANGGA DAN TIKUS) ALAT TEPAT GUNA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA FOOD SOVEREIGNTY

Fatahullah*1, Rudi*2, Muh. David*3
Agribisnis, Pendidikan Matematika, Teknologi pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar


Abstrak : Hama tanaman padi merupakan salah satu musuh terbesar bagi masyarakat petani, selain sifatnya yang menggaggu tanaman, juga merupakan salah satu faktor yang dapat menurunkan produksi usaha tani masyarakat, atau dikenal sebagai kegagalan dalam melakukan usaha tani. Keberadaan serangga hama dalam suatu ekosistem pertanian akan mempengaruhi kegiatan budidaya karena secara langsung akan menurunkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan dan jika kegiatan pengendalian tidak dilakukan maka kegiatan budidaya akan mengalami kerugian. Salah satu cara untuk mengendalikan hama pada tanaman ialah dengan menggunakan pestisida sintetik (pestisida kimia). Hama serangga merupakan salah satu faktor kendala yang dapat menjadi faktor rusaknya tanaman padi terutama pada daun dan batang tanaman padi. Gejala kerusakan yang disebabkan oleh hama ini sangat khas, yaitu pada daun terbentuk suatu lubang dengan diameter 0,5 cm sehingga daun menjadi berlubang-lubang (Sembel dalam Setiawati, 2018). Penggunaan pestisida sintetik yang tidak bijaksana dapat merusak lingkungan dan kesehatan manusia. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti merancang sebuah alat yaitu Peserkus (Pengendali hama Serangga dan Tikus) sebagai Alat Tepat Guna Berbasis Mikrokontroler Arduino Mega 2560 Dan Sensor Ultrasonik. Alat ini menggunakan gelombang ultrasonik yang berfungsi sebagai pengusir hama predator dalam hal ini difokuskan pada hama tikus. Kemudian alat teknologi ini memiliki alat pengontrol yaitu mikrokontroler yang dapat mengontrol jalanya teknologi Peserkus ketika digunakan. Kelebihan Alat ini sangat dibutuhkan oleh para petani saat ini, diantaranya adalah sebagai alat pengusir hama tikus, yang kedua sebagai alat pembasmi hama serangga. Hal ini karena adanya cairan mengkudu dan terasi yang diolah menjadi insektisida alami dalam megatasi serangan hama serangga. Sehingga tenaga kerja yang digunakan untuk keperluan lain dapat terjaga dengan baik. Selain itu juga konsumsi penggunaan seperti pestisida kimia dapat dikurangi, karena akan berdampak pada penurunan biaya produksi petani dan meningkatkan produktivitas serta provitabilitas hasil pertanian sehingga dapat mewujudkan Indonesia food sovereignty yaitu sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan guna merespon peluang dan tantangan revolusi industri 4.0.


Kata kunci : Mikrokontroler, Peserkus, Sensor Ultrasonik

Panduan Sistematika Penelitian Lapangan Diklat Ilmiah XIII LKIM-PENA


Bismillahirrohmaanirrohiim.
Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatu
Setelah pembagian kelompok dan tutor Penelitian Diklat Ilmiah XIII LKIM-PENA diumumkan, maka peserta Diklat Ilmiah XIII dapat mengunduh panduan sistematika penelitian melalui link di bawah ini:


Jumat, 05 April 2019

Kader LKIM-PENA Terpilih Mewakili Universitas Muhammadiyah Makassar Melaju ke Tahap Presentasi PILMAPRES Kopertis IX


lkimpena.org,- Lembaga Kreativitas Ilmiah Mahasiswa Penelitian dan Penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassar berhasil mengantarkan salah satu kader terbaiknya mewakili Universitas Muhammadiyah Makassar mengikuti Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (PILMAPRES)  pada tingkat Kopertis IX yang diadakan di Makassar. Jum’at (05/04/2019).

Muhammad Asrul, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berhasil menjadi utusan Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mengikuti Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2019 tingkat kopertis IX (membawahi 6 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Gorontalo).

Sebelumnya, Asrul sukses menyisihkan rekan-rekannya di 7 Fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar dan berhasil mewakili Kampus untuk berkompetisi di ajang Kopertis IX. Asrul juga mendapatkan apresiasi dari Kampus berupa uang pembinaan dan pelatihan khusus untuk siap melanjutkan ketahapan selanjutnya.

Berdasarkan hasil seleksi tahap awal terhadap Karya Tulis Ilmiah (KTI) peserta PILMAPRES tahun 2019 di tingkat Kopertis IX yang diikuti oleh 200 Kampus dalam tahapan seleksi berkas, terpilih 20 besar yang berhasil melaju ke tahap presentasi.

Hasilnya, Asrul menempati posisi skor tertinggi kedua yaitu 2,965. Posisi pertama diraih oleh Yunita Hatmayanti Hafid dari Perguruan Tinggi STTK Balik Diwa dengan total skor yang diraih 3,009.
“Saya senang dengan hasil ini. Tidak menyangka juga bisa terpilih dan menjadi utusan Universitas Muhammadiyah Makassar ke tingkat Kopertis IX,”kata Asrul, di Gedung Aula Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, pada Sabtu ( 09/03/2019) lalu.
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2019 tingkat Kopertis IX pada tahapan presentasi Karya Tulis Ilmiah akan digelar selama dua hari pada tanggal 5-6 april 2019. Seluruh peserta yang telah dinyatakan lolos akan berkumpul di ruang pertemuan sekretariat LLDkti Wilayah IX Makassar.